Belajar baca tulis Al-Qur’an tidak akan lepas dari belajar menulis huruf hijaiyah sambung. Biasanya ini materi lanjutan setelah siswa bisa membaca huruf hijaiyah satu per satu. Pendidik akan mengajarkan siswa bagaimana cara membaca dan menulis huruf hijaiyah seperti layaknya yang terdapat di dalam Al-Qur’an.

Ada banyak metode cara belajar membaca Alqur’an di Indonesia. Setiap metode memiliki tujuan yang sama, yaitu agar anak bisa membaca dan menulis huruf hijaiyah atau yang biasa disebut dengan huruf Al-Qur’an. Lalu apa saja metode yang paling banyak mengajarkan baca tulis Al-Qur’an? Simak jawaban lengkapnya pada artikel ini.

Metode Belajar Huruf Hijaiyah Sambung

Belajar huruf hijaiyah sambung dalam Al-Qur’an bisa dengan berbagai cara. Salah satu yang efektif adalah dengan metode membaca Al-Qur’an. Apa saja yang bisa menjadi pilihan? Yuk! Langsung simak saja penjelasan berikut ini:

1. Metode Qiroati

Cara belajar membaca Alqur’an yang pertama kali ada adalah metode qiroati. Metode ini pertama kali muncul pada tahun 1963. Menggunakan 10 jilid buku karya K.H. Dachlan Salim Zarkasyi. Tujuan beliau membuat dan mengajarkan metode ini karena pembelajaran Al-Qur’an jaman dahulu sudah melenceng jauh dari kaidah tajwid yang sebenarnya.

Setelah Beliau menemukan metode ini, seorang ulama asal Semarang yang bernama KH Ja’far mengajaknya untuk menemui seorang ulama di Kudus bernama KH Arwani. KH Ja’far meminta KH Dachlan membawa 10 jilid Qiroati karyanya dan meperlihatkannya kepada KH Arwani.

Atas kesepakatan ketiga ulama tersebut, maka perlahan metode qiroati sebanyak 6 jilid mulai diajarkan untuk masyarakat Semarang, Kudus, dan sekitarnya. Dengan penambahan Gharib dan tajwid, santri akhirnya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik.

Hingga akhirnya, metode Qiroati mulai menyebar ke seluruh Indonesia. Hingga menyebar ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, hingga Australia.

2. Metode Iqra

Metode iqro pertama kali diperkenalkan oleh penemunya, K.H. As’ad Humam, pada tahun 1988. K.H. As’ad Humam memiliki ide untuk membuat formula iqro setelah bertemu dengan K.H Dachlan Salim Zarkasyi yang sebelumnya sudah memperkenalkan metode Qiroati.

Awalnya K.H. As’ad Humam juga mengajarkan metode Qiroati kepada santrinya. Namun ternyata metode Qiroati masih memiliki beberapa kekurangan. Maka dari itu beliau membuat catatan untuk diajukan kepada K.H Dachlan Salim Zarkasyi untuk diperbaiki. Namun K.H Dachlan sendiri tidak setuju dengan usul K.H. As’ad Humam.

Menurutkunya, metode Qiroati sudah sempurna dan tidak perlu ada perbaikan lagi. Dari alasan inilah akhirnya K.H. As’ad Humam bersama Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta mengembangkan metode iqro sebagai alternatif belajar membaca Al-Qur’an.

Iqro akhirnya berkembang lebih pesat dibandingkan Qiroati. Karena buku Iqra lebih mudah ditemukan di pasaran. Berbeda dengan jilid Qiroati yang hanya bisa didapatkan di setiap koordinator masing-masing daerah.

3. Metode An-Nahdliyah

Cara belajar huruf hijaiyah sambung lainnya bisa Anda pelajari dari metode An-Nahdliyah. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh K.H Munawir Khalid dan beberapa rekan-rekannya. Dari namanya saja, Anda pasti sudah paham bahwa metode ini adalah cara belajar membaca Al-Qur’an dengan nuansa ala NU.

Perlu diketahui bahwa nama metode An-Nahdliyah sempat berubah 3 kali. K.H Munawir Khalid pertama kali memperkenalkan dengan nama “metode cepat baca Qur’an Ma’arif”. Tim K.H Munawir Khalid pertama kali mencetak buku panduannya pada tahun 1991 di Tulungagung.

Lalu berubah menjadi “metode cepat baca Qur’an Ma’arif qiroati”. Tentunya penambahan kata Qiroati ini telah mendapat izin dari K.H Dachlan Salim Zarkasyi sebagai penemu metode qiroati. Hingga akhirnya kembali berubah dengan nama “metode cepat baca Qur’an An-Nahdliyah”. Agar tidak rancu dengan metode Qiroati dari K.H Dachlan Salim Zarkasyi.

Ada satu hal yang unik dengan metode ini. Berbeda dari dua metode sebelumnya, metode An-Nahdliyah dilengkapi dengan tongkat untuk mempermudah panjang pendek harakatnya. Selain itu, tongkat ini juga dilengkapi dengan ijazah wirid untuk guru agar mudah dalam menjalankan tugasnya mengajar anak santri.

4. Metode Yanbu’a

Ini termasuk metode yang cukup bagus karena pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 oleh para kiai Al-Qur’an, tokoh pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an. Nama Yanbu’a berasal dari pondok  Tahfidh Yanbu’ul Qur’an. Buku panduan dasarnya terdiri dari 6 jilid. Ditambah lagi dengan panduan mengajar dan materi hafalan.

Berbeda dengan metode lainnya, metode ini lebih mengadopsi Mushaf Rasm Usmani yang ada di Timur Tengah. Kelebihan menggunakan metode ini adalah terdapat Sanad yang akan bersambung dari guru Qur’an di Kudus yang bernama Kiyai Arwani Kudus.

5. Metode Tartili

Jika belum puas dengan menggunakan 4 metode di atas, Anda bisa belajar huruf hijaiyah sambung dengan metode membaca Al-Qur’an tartili. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2000 oleh Ustaz Syamsul Arifin Al-hafidz. Yaitu seorang pengasuh Pondok Pesantren Darul Hidayah, Kesilir, Wuluhan, Jember, Jawa Timur.

Ustaz Syamsul Arifin Al-hafidz memperkenalkan metode ini bukan tanpa alasan. Berawal dari sulitnya menemukan buku Qiroati, akhirnya beliau menemukan metode tartili yang dikenal lebih cepat dan mudah. Karena hanya perlu menggunakan 4 jilid saja. Sehingga santri lebih cepat dalam proses belajar membaca Al-Qur’an.

Sejak pertama kali diperkenalkan tahun 2000, metode tartili semakin cepat menyebar di pulau Jawa. Hingga beberapa daerah dan kota lain di Indonesia.

Baca juga mengenai: 99 Asmaul Husna dan Artinya, Lengkap Beserta Dalilnya

Manfaat Belajar Huruf Hijaiyah

Belajar huruf hijaiyah sambung sama saja dengan belajar membaca Al-Qur’an. Hal ini karena Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan bahasa arab dan huruf Hijaiyah. Berikut beberapa manfaat belajar huruf hijaiyah untuk kehidupan sehari-hari:

1. Paham Cara Membaca Al-Qur'an yang Baik

Salah satu manfaat belajar huruf hijaiyah adalah mengetahui bagaimana cara membunyikan huruf Al-Qur’an sesuai dengan makhraj dan tempat keluarnya huruf.

Dengan tahu bagaimana cara membunyikan huruf, juga akan mengetahui bagaimana hukum-hukum bacaan yang baik. Sehingga menghasilkan kualitas bacaan Qur’an yang baik.

2. Menghindari Kesalahan Membaca Al-Qur'an

Kesalahan penulisan akan mengakibatkan kesalahan pelafalan. Tentu saja kesalahan pelafalan akan mengakibatkan kesalahan arti Al-Qur’an. Dengan belajar huruf hijaiyah sambung dengan berbagai metode baca Al-Qur’an, Anda bisa menghindari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an.

Belajar huruf hijaiyah dari beberapa metode baca Qur’an akan memahamkan santri terkait perbedaan harakat, panjang pendeknya, susunan, dan maknanya. Dengan cara ini akan terhindar dari kesalahan arti karena salah baca ataupun penulisnya.

3. Sebagai Sebuah Bentuk Ibadah

Bagi seorang muslim, membaca Al-Qur’an adalah sebentuk ibadah tersendiri. Terlepas apakah tahu artinya atau tidak, Allah SWT telah menjanjikan pahala yang besar bagi siapapun yang membaca Al-Qur’an setiap harinya. Apalagi jika dibaca pada bulan Ramadhan. Karena pahalanya bisa berkali-kali lipat daripada bulan di luar ramadhan.

Dengan catatan, Al-Qur’an harus dibaca sebagaimana mestinya. Yaitu dengan memperhatikan tajwid dan berbagai aturan dalam pembacaannya. Bukan membaca alakadarnya tanpa memperhatikan hukum bacaan.

4. Menjaga Kemurnian Al-Qur'an

Sejatinya Al-Qur’an yang dibaca sembarangan akan mengubah arti dan membuat pembacanya berdosa. Dengan belajar membaca Al-Qur’an, santri bisa menjaga kemurnian Al-Qur’an. Yaitu dengan cara melafalkan sesuai dengan bunyi huruf dan tajwid yang benar. Kemurnian Al-Qur’an yang terjaga dengan baik bisa menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa.

5. Melatih Pengucapan Bahasa Arab

Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan bahasa arab. Dengan mempelajari huruf hijaiyah pada Al-Qur’an, secara tidak langsung Anda akan belajar melatih pengucapan bahasa arab. Salah satu bahasa internasional yang sering digunakan. Terutama untuk kawasan Timur Tengah.

Daftar Lengkap Huruf Hijaiyah Sambung

gambar huruf hijaiyah sambung

Cara Agar Anak Suka Mudah Belajar Membaca Al-Qur’an

Belajar huruf hijaiyah sambung dan membaca Al-Qur’an harus dilatih sedini mungkin. Mulai saat anak berusia 5 tahun. Berikut beberapa tips sederhana agar mudah mengajarkan anak membaca Al-Qur’an:

1. Beri Pemahaman

Beri Pemahaman anak bahwa membaca Al-Qur’an adalah hal yang wajib. Sama wajibnya dengan ibadah lainnya. Tentunya beri pengertian secara perlahan agar anak memahami dengan benar. Ajak anak saat ayah dan bunda tadarus Al-Qur’an. Agar anak bisa mengenal Al-Qur’an sejak dini, bahkan sebelum usia sekolah.

2. Ajak ke Taman Pendidikan Qur’an

Jika anak bersekolah di sekolah dasar Islam terpadu atau taman kanak-kanak Islam terpadu, tidak sulit untuk mengajarkan pendidikan baca Al-Qur’an pada anak. Karena biasanya kurikulum sekolah ada pelajaran terkait baca tulis Al-Qur’an.

Akan tetapi jika sekolah anak bukan di SDIT atau TKIT, ayah dan bunda bisa mengajak anak ke taman pendidikan Al-Qur’an terdekat. Biasanya ada di masjid atau pondok pesantren terdekat. Ada guru yang akan mengajarkan anak cara membaca huruf hijaiyah dengan berbagai metode yang menarik.

3. Ajarkan dengan Cara yang Menyenangkan

Jika usia anak masih dini, sebaiknya buat kelas belajar Al-Qur’an dengan cara yang menyenangkan. Kelas dibuat menjadi area bermain sambil belajar untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah. Ini bisa dilakukan di kelas sekolah atau bisa juga dilakukan di rumah.

4. Doakan Lewat Sedekah

Ini adalah cara tambahan tapi cukup efektif agar anak mudah belajar membaca Al-Qur’an. Yaitu dengan cara sedekah di waktu yang tepat sambil berdoa. Mendoakan agar anak dipermudah dalam proses belajar membaca Al-Qur’an.

Doa pada saat bersedekah adalah doa yang makbul. Artinya apa? Allah SWT akan mengabulkan doa orang-orang yang bersedekah dengan ikhlas. Dengan berdoa sambil bersedekah, anak akan dipermudah untuk belajar memahami dan belajar membaca Al-Qur’an.

Kesimpulan

Belajar membaca Al-Qur’an tidak akan lepas dari belajar huruf hijaiyah. Karena Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan huruf hijaiyah dan bahasa arab. Ada 5 metode membaca Al-Qur’an yang selama ini dikenal di masyarakat. Dan setiap metode memiliki cara serta kelebihannya masing-masing.

Tidak hanya menambah pahala. Ada banyak manfaat belajar membaca Al-Qur’an yang bisa didapatkan. Apalagi jika belajar dilakukan sejak usia dini. Maka dari itu, orang tua harus mengetahui tips terbaik agar anaknya mau belajar huruf hijaiyah sambung dan  membaca Al-Qur’an sejak dini